Selasa, 29 November 2011

- Mahasiswa Berumah Tangga : Sebuah Perjanjian Agung -

Fathur membuka gerbang kontrakan, menyeruduk masuk membuka gagang pintu dengan keras. Ternyata saat itu pintu sedang tidak terkunci, Ipin sudah berbaring di sofa, di sebuah ruangan yang kami sebut "ruang tamu" -meskipun jarang ada tamu yang berkunjung. Di sofa biru yang lusuh itu, Ipin bertelanjang dada, kemejanya ia kalungkan di leher, setengah menutupi mulut, jejaka berkalung kemeja. Tampak badannya berkeringat, mungkin karena ia juga baru pulang jalan kaki dari kampus, tangannya terus mengipas, dengan kertas A4 dilipat dua, penuh coretan. Fathur membanting tas punggungnya ke kasur, sambil tangan kirinya meremas gemas kertas hafalan yang sudah dibuatnya, tangan kanannya menggaruk rambut, seakan tak percaya apa yang barusan dia kerjakan. Dari luar terdengar raungan suara sepeda motor, tampaknya Yan dan Dika juga baru selesai.