Sabtu, 22 Oktober 2011

- Tuhan, aku tidak ingin jatuh cinta untuk sekarang ini (lagi) : chapter 2 -



Siang itu Yan membawa sebuah bungkusan besar. Terbungkus kertas semen, rapi, kekar, namun ia sangat hati-hati membawanya. Perlahan ia menurunkan bungkusan itu dari motornya, dibonceng dengan beberapa lilitan tali rafia hitam, menggelut. "Assalamu'alaikommmm" suaranya yang lantang, sudah menjadi kebiasaanya saat pulang ke kontrakan kami ini ia mengucap salam jauh dari daun pintu, di luar gerbang, masih nangkring di atas motor seraya membuka gerbang. Suara itu membangunkan tidur siangku, membukakan pintu rumah untuknya, otomatis, seperti seorang istri yang menyambut kedatanagn suaminya *hek.